Psikologi spiritual merupakan salah satu alternatif perspektif psikologi. Hal ini dikarenakan dalam khasanah psikologi konvensional, spiritual hanya disinggung sekilas atau tidak mendasar.
Psikologi spiritual diharapkan dapat menjadi landasan untuk menyusun sebuah perspektif yang berbeda, sesuai dengan kehidupan sehari-hari sebagai masyarakat Indonesia yang sangat religius.
Asumsi dasar psikologi spiritual yaitu manusia merupakan makhluk spiritual. Bila ditinjau kembali, pada zaman setelah Socrates, zaman di kala manusia dirangsang untuk berpikir, salah satu murid Socates yaitu Plato sebenarnya memiliki perspektif spiritual dengan pernyataan “ sesungguhnya apa yang kita lihat di dunia ini hanya ilusi, hanya proyeksi dari apa yang ada di alam spiritual.”
Selain itu jika kita amati secara makro, ilmu psikologi di Indonesia belum memiliki peran strategis karena kita terjebak pada materialistis. Dengan mempelajari psikologi spiritual diharapkan kita dapat memahami manusia secara lebih utuh, lebih mendasar sesuai dengan keyakinan dan nilai-nilai nasional kita sehingga kita mempelajari ilmu psikologi dengan lebih nyaman atau akrab dengan fenomena yang ada.